Menjelang bulan Agustus, banyak sekali penjual bendera merah
putih dan pernak pernik merah putih kita temui di jalan, hal ini mengingatkan
saya tentang betapa besar perjuangan bangsa ini untuk bisa mengibarkan Sang
Dwi Warna, bahkan dengan mengorbankan darah dan nyawa. Sangat sedih rasanya ketika baru-baru
ini beredar di media sosial ada beberapa abege atau bocah kemarin sore
yang melecehkan Sang Saka Merah Putih dengan mengacungkan jari tengahnya. Yah
mungkin mereka tidak tahu betapa besar makna Merah Putih bangsa ini.
Berdasarkan pengertian yang perkenalkan oleh pemerintah, merah berarti
berani dan putih berarti suci. Namun bagi masyarakat Jawa, warna merah dan
putih memiliki makna tersendiri jika ditinjau dari sisi budaya dan mitologi.
Merah dan putih memiliki makna sangkan paran, atau asal-muasal kehidupan.
Merah bermakna ibu sedangkan putih bermakna ayah, nampaknya pemaknaan warna
oleh masyarakat Jawa ini merupakan sebuah penggeseran makna dari
maskulin-feminin yang berasal dari tradisi Hindu. Dalam tradisi Hindu, maskulin-feminin
diwujudkan dalam bentuk lingga-yoni yang berupa symbol kelamin laki-laki dan
perempuan yang menyatu. Simbol ini sebetulnya melambangkan Dewa Siwa dan Dewi
Parwati (Uma). Nah penyatuan laki-laki
dan perempuan inilah yang merupakan asal mula kehidupan manusia. Sekarang menjadi
lebih mudah mengkorelasikan antara warna putih dengan kelamin laki-laki dan warna
merah dengan kelamin perempuan.
Bubur Sengkala |
Dalam tradisi masyarakat Jawa dikenal adanya bubur sengkala, atau jenang
abang putih, yaitu bubur beras di sebuah piring yang diberi gula jawa hingga
berwarna merah ditumpangi dengan bubur beras putih. Bubur sengkala ini hampir selalu
hadir dalam setiap sesaji dan selamatan. Selain itu warna merah dan putih juga
diwujudkan pada upacara pernikahan dengan kain sindur, yaitu sebuah kain dengan
warna merah ditepian dan putih dibagian tengahnya. Kain sindur biasanya dipakai
sebagai ikat pinggang ayah mempelai berdua dan sebagai kain kemben ibu mempelai
pengantin. Warna merah dan putih ini memiliki makna yang begitu besar bagi
masyarakat Indonesia.
Kain Sindur dalam upacara pernikahan adat Jawa |
Ada sebuah fakta menarik mengenai Bendera Sang Saka Merah Putih. Selama
ini sejarah selalu menyebutkan bahwa bendera merah putih berasal dari bendera Imperium
Majapahit yang pernah berkuasa di Nusantara pada abad 13-15, dan dimunculkan lagi
sebagai bendera kebangsaan pada masa pergerakan nasional awal abad 20. Seolah
ada sebuah mata rantai yang hilang (missing link) antara Majapahit abad 13
dengan pergerakan nasional abad 20 dalam hal penggunaan bendera. Semoga rantai
yang hilang ini bukan hal yang sengaja ”dihilangkan” dari sejarah. Namun
faktanya, pasca kemunduran Majapahit pada abad 15, penggunaan bendera merah
putih sebagai bendera Negara sudah tidak dilakukan lagi. Berdasarkan catatan
sejarah dan cerita-cerita babad, Kesultanan Demak yang mengklaim sebagai
penerus Majapahit mengibarkan bendera dominasi warna hijau sebagai bendera
negaranya, sedangkan Kesultanan Pajang menggunakan bendera dominasi warna
kuning. Pada era Mataram diceritakan dalam Babad Tanah Jawi, bahwa pasukan Sultan
Agung membawa panji-panji berwarna merah yang diselingi warna putih ditengahnya
sebagai penanda. Ketika Mataram terpecah menjadi dua kerajaan pasca perjanjian
Giyanti. Keraton Yogyakarta memilih menggunakan bendera dengan dominasi warna
kuning sedangkan Keraton Surakarta mempertahankan penggunaan bendera merah
putih, dan tradisi ini terus bertahan hingga saat ini. Sebuah foto yang diambil
pada bulan Juni 1945 (sebelum Proklamasi Kemerdekaan) memperlihatkan bendera
merah putih berdampingan dengan bendera Jepang disebuah gerbang di Gapura
Gladak Solo untuk menyambut penobatan Susuhunan Paku Buwono XII. Fakta mengenai
Karaton Surakarta yang mengibarkan Sang Dwi Warna selama ratusan tahun hingga saat
ini seolah terlupakan (atau memang sengaja dilupakan).
Bendera Merah Putih berkibar berdampingan dengan bendera Jepang pada bulan Juni 1945 (Sebelum Proklamasi Kemerdekaan) |
Solo, 31 Juli 2016
R. Shantika Wijayaningrat
Pictures/illustrations by google
Pictures/illustrations by google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar